Jumat, 22 November 2024|Jakarta, Indonesia

Super Ngeri! Bank Dunia Prediksi Bakal Ada 150 Juta Orang Jatuh Miskin Akibat Pandemi Covid-19

Ridwan

Senin, 02 November 2020 - 08:05 WIB

Ilustrasi masyarakat miskin (Foto: BeritaSatu.com)
Ilustrasi masyarakat miskin (Foto: BeritaSatu.com)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Bank Dunia memprediksi bakal ada 150 juta orang yang bisa tergelincir ke dalam jurang kemiskinan ekstrem dengan hidup kurang dari USD 1,9 atau sekitar Rp 25 ribu per harinya pada akhir tahun depan akibat pandemi Covid - 19.

"Pandemi tiba - tiba menghentikan kemajuan bertahun - tahun melawan kemiskinan ekstrem global, yang diperkirakan akan meningkat tahun ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade. Ini juga mengancam untuk memperburuk ketidaksetaraan global dan mempersulit negara - negara untuk kembali ke pertumbuhan inklusif," kata Presiden Bank Dunia, David Malpass, seperti dilansir Al Arabiya, kemarin.

Berdasarkan laporan Bank Dunia, sekitar 82 persen orang yang memasuki kemiskinan ekstrim diharapkan berada di negara - negara berpenghasilan menengah, seperti India, Nigeria, dan Indonesia.

Bank Dunia menyebut, kebanyakan akan ada di daerah perkotaan yang akan lebih berpendidikan, yang berarti kota - kota akan melihat peningkatan jenis kemiskinan yang secara tradisional berakar di daerah pedesaan. 

Sebagian besar orang miskin baru, lebih dari 110 juta, bahkan menurut perkiraan dasar Bank Dunia, akan berada di Asia Selatan dan Afrika sub - Sahara.

Dalam laporannya, Bank Dunia mengatakan, hampir seperempat dari populasi dunia hidup di bawah USD 3,20 per hari, sejumlah besar orang yang rentan terhadap jenis guncangan ekonomi yang datang secara bergelombang tahun ini. 

Bank Dunia menuturkan, pengangguran akan meningkat dan mereka yang mengumpulkan tabungan telah menyaksikannya menghilang.

"Banyak dari kaum miskin baru kemungkinan besar akan terlibat dalam layanan informal, konstruksi, dan manufaktur, sektor di mana aktivitas ekonomi paling terpengaruh oleh penguncian dan pembatasan mobilitas lainnya," kata laporan itu.

Pemulihan, papar laporan tersebut, bisa memakan waktu satu dekade, pukulan yang menghancurkan bagi orang - orang yang telah melepaskan diri dari kemiskinan dan melihat kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Negara - negara berkembang mencari lebih banyak bantuan dari Bank Dunia, lembaga keuangan lain, dan pemerintah yang lebih kaya untuk membebaskan sumber daya guna memerangi pandemi. Mereka menginginkan perpanjangan moratorium hutang oleh negara - negara G - 20 setelah akhir tahun ini dan mereka menyerukan pembatalan hutang secara langsung. 

Mereka juga menginginkan masalah hak penarikan khusus oleh Dana Moneter Internasional, tetapi Washington menentangnya.

"Jika respons global mengecewakan orang - orang dunia yang miskin dan rentan, kerugian yang mereka alami hingga saat ini mungkin lebih kecil dari apa yang ada di depan. Kita tidak boleh gagal," ujarnya.

"Orang yang sangat miskin sangat dirugikan, bahkan sebelum lahir. Kemungkinan ibu mereka untuk menerima nutrisi dan perawatan antenatal yang memadai lebih kecil, saat lahir, keberadaan mereka seringkali tidak terdaftar secara resmi. Keluar dari kemiskinan seperti itu menjadi tantangan besar," sambungnya.

Penambahan hingga 150 juta orang yang sangat miskin mengancam untuk menghancurkan jaring pengaman pemerintah yang sudah rusak. Bank Dunia memperkirakan antara 88 juta hingga 115 juta orang bisa tergelincir ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini, dengan 23 juta hingga 35 juta orang lagi pada 2021.

"Dan, perubahan iklim dapat mendorong 100 juta orang lainnya ke dalam kemiskinan pada tahun 2030. dengan sub - Sahara Afrika melihat beberapa dampak paling merusak dari pemanasan global. Dunia dapat bangkit pada kesempatan atau menyerah," tukasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.