Sabtu, 23 November 2024|Jakarta, Indonesia

IFG Jadi Raksasa Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan! Robert BiIlitea: Tata Kelola Perusahaan Lebih Baik dan Penuh Integritas

Kormen Barus

Selasa, 03 November 2020 - 16:37 WIB

Indonesia Financial Group (IFG) resmi ditetapkan sebagai holding BUMN perasuransian dan penjaminan, dalam Grand launching, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (3/11/2020)
Indonesia Financial Group (IFG) resmi ditetapkan sebagai holding BUMN perasuransian dan penjaminan, dalam Grand launching, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (3/11/2020)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Indonesia Financial Group (IFG) resmi ditetapkan sebagai holding BUMN perasuransian dan penjaminan. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang sekarang menjadi IFG.

“Sebagai BUMN holding perasuransian dan penjaminan, IFG akan menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas," ujar Direktur Utama IFG Robertus BiIlitea dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 November 2020.

Setelah pemerintah resmi dibentuk oleh Pemerintah sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham BPUI tanggal 17 Maret 2020 lalu, IFG hadir untuk menjadi penggerak finansial perekonomian Indonesia khususnya di bidang perasuransian dan penjaminan. IFG menjalankan peran dan fungsi penting dalam pembangunan nasional melalui industri asuransi dan penjaminan yang kuat, serta mendirikan asuransi jiwa yang dapat memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat.

Sebagai induk holding, IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan yang fokus pada produk keuangan dan pasar modal, asuransi umum dan penjaminan, serta asuransi jiwa dan kesehatan. Anak perusahaan IFG meliputi:

1. PT Jasa Raharja,

2. PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo),

3. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo),

4. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo),

5. PT Graha Niaga Tata Utama

6. PT Bahana TCW Investment Management,

7. PT Bahana Sekuritas,

8. PT Bahana Artha Ventura,

9. PT Bahana Kapital Investa.

Dengan total aset secara konsolidasi sebesar Rp76,2 triliun, IFG siap menjalankan komitmen perusahaan dalam pengelolaan industri asuransi di Indonesia. Tercatat hingga saat ini IFG telah berhasil memberikan perlindungan asuransi dan penjaminan dengan total premi bruto sebesar Rp 18 triliun, dimana total dana pengelolaan konsolidasi holding mencapai Rp 81.8 triliun.

Dalam menjalankan perannya untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), IFG melalui anggota holding telah menyalurkan penjaminan kredit modal kerja KUR senilai Rp 143 triliun dan penjaminan UMKM senilai Rp 8,3 triliun kepada lebih dari 200,000 pelaku UMKM.

“Kami juga bertekad untuk memperkuat daya saing di sektor asuransi dan penjaminan, serta memperkuat fungsi investasi dalam ekosistem asuransi nasional,” ujar Robertus BiIlitea.

Sementara itu, Rizal Ariansyah, Direktur Keuangan dan Umum IFG, mengatakan, ada 3 faktor utama yang melekat dalam semangat pembentukan IFG sebagai holding, yaitu efisiensi, integrasi dan sinergi, dimana IFG berperan memberi arahan strategis kepada seluruh anggota holding untuk mencapai hal tersebut.

“Kami juga melakukan transformasi budaya perusahaan untuk dapat meningkatkan pembangunan kapabilitas organisasi holding, dan sumber daya manusia,” ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik lahirnya IFG. Sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, IFG berperan sebagai pilar penting dalam industri keuangan Indonesia dalam menciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

"Tentu sebagai lembaga keuangan yang menaungi bidang investasi, asuransi, dan penjaminan, Indonesia Financial Group diharapkan mampu menaikkan pertumbuhan industri keuangan dan selalu mengedepankan semangat amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif atau kami sebut dengan AKHLAK," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan kehadiran IFG dapat semakin mendorong transformasi institusi - institusi keuangan terutama di bidang perasuransian.

"Saya berharap IFG dapat menjalankan peran penting dalam meningkatkan investasi dan memulihkan perekonomian Indonesia melalui produk dan layanan keuangan yang inovatif dan kolaboratif," tuturnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa IFG adalah semangat besar pemerintah untuk menghadirkan layanan dan produk keuangan terlengkap. Luhut menambahkan bahwa di tengah berbagai macam permasalahan yang dihadapi industri asuransi, pangsa pasar asuransi Indonesia masih sangat luas untuk dijajaki. Pasalnya, dari 273 juta penduduk Indonesia hanya sekitar 1,7 persen yang telah mengikuti program asuransi. 

Kondisi tersebut merupakan tantangan bagi para pelaku industri asuransi untuk terus berekspansi, terutama pada era digital saat ini. industri asuransi harus siap berinovasi, dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asuransi sebagai proteksi di masa mendatang.

"Kehadiran IFG memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia melalui berbagai macam program yang dimiliki. Saya berharap sebanyak mungkin masyarakat turut memanfaatkan produk - produk asuransi yang telah disediakan oleh IFG,” ucap Luhut.

Untuk memperkuat bisnis holding dan meningkatkan pelayanan, IFG juga mendirikan IFG Life, perusahaan asuransi yang fokus di layanan asuransi jiwa dan kesehatan. Kedepannya IFG Life akan menerima migrasi polis asuransi dari nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hasil restrukturisasi.

“IFG Life akan fokus pada layanan asuransi jiwa berbasis proteksi. Perusahaan juga akan menawarkan produk perencanaan masa depan dalam bentuk dana pensiun, yang berbentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK),” ucap Pantro Pander Silitonga, Direktur Bisnis IFG.

Pemerintah telah menyetujui untuk menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp22 triliun kepada IFG. Suntikan modal itu akan diberikan dengan dua tahap, yakni sebesar Rp12 triliun pada 2021 dan Rp10 triliun pada tahun berikutnya.

Pada tahun 2020, Pemerintah melakukan pembentukan Holding Perasuransian dan Penjaminan dengan menetapkan BPUI menjadi Perusahaan Induk melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 tahun 2020 tentang penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT. BPUI. Sehubungan dengan pembentukan holding tersebut, berdasarkan Surat Kementerian BUMN Nomor S - 562/MBU/08/2020 tanggal 6 Agustus 2020 tentang Persetujuan Perubahan Brand dan Logo PT. BPUI (Persero) menjadi Indonesia Financial Group (IFG).

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

Business 21/02/2024 08:16 WIB

Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024

PT Jababeka Tbk (KIJA) is targeting pre-sales revenue or marketing sales of IDR 2.5 trillion in 2024. According to the information disclosure of the Indonesia Stock Exchange on Tuesday (13/2), IDR 1,150…