Sabtu, 23 November 2024|Jakarta, Indonesia

Mentan SYL Genjot Produksi Kedelai dengan Kemitraan

Wiyanto

Rabu, 04 November 2020 - 21:17 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gurbenur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gurbenur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar
A A A

Thepresidentpost.id - Polman - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gurbenur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar dan didampingi Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, melaksanakan panen komoditas kedelai di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu (04/11)

Panen kedelai di lokasi tersebut merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dengan dukungan pemerintah daerah untuk menyokong ketahanan pangan nasional dari daerah Sulbar.

Mentan Syahrul menyatakan, penyediaan kedelai dalam jumlah mencukupi sangat penting sebagai bahan pangan bergizi bagi masyarakat, dan terkait hal tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder ditengah kondisi pandemi seperti sekarang ini.

"Untuk 273 juta penduduk Indonesia, kita harus produksi sebanyak banyaknya, dan kebutuhan kedelai itu 2 sampai 3 juta ton. Orang di pulau Jawa tidak bisa makan tanpa tahu dan tempe. Sekarang kita banyak dipenuhi oleh impor, sementara di luar sana juga takut kehilangan sumber - dayanya. Jadi kita tanam kedelai sekarang biar kita tahun depan kecukupan kedelai." ungkap Mentan saat memberikan sambutan.

Kebutuhan kedelai sendiri untuk satu tahun sebanyak 90% untuk tempe tahu, 5% untuk kecap, yoghurt dan produk makanan lain. Kendala saat ini benih kedelai bersertifikat terbatas dan sebagian besar terkonsentrasi di Jawa dengan masa kadaluarsa benih pendek sekitar 4 bulan, dan ini butuh dukungan dari daerah yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan produksi kedelai.

Guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, saat ini Kementan melakukan pemberian bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.

Bentuk komitmen Kementan tahun ini dikembangkan bantuan budidaya kedelai seluas 500 hektar di Polewali Mandar, dan Mentan Syahrul pada kesempatan tersebut memerintahkan jajaran dibawahnya agar mendampingi produksi pertanaman di Polman dengan menjaga kualitas bibit tanaman yang terbaik.

"Ditjen Tanaman Pangan, ganti bibit di sini (untuk seluruh komoditas) 1.000 ha bibit ya, mau padi, jagung, kedelai, nanti Bupati yang bantu aturnya mau dikasih kemana bibit ini," perintah Mentan SYL kepada Direktur Akabi Ditjen Tanaman Pangan.

Data panen Kedelai Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019 lalu tedapat luas tanam sebesar 16.158 Ha dengan produksi 28.800 ton biji kering, dengan produktivitas sekitar 1,7 Ton/Ha.

Untuk itu Mentan menyampaikan perlu adanya pengembangan varietas benih yang provitasnya lebih tinggi lagi.

"Pengembangan varietas benih provitas di atas 3 ton per hektar, dengan kunci pengembangan kedelai ada di aspek benih dan harga. Seluruh benih unggul yang ada di Litbang Kementan harus disalurkan untuk peningkatan produksi." pungkasnya.

Hilirisasi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan kedelai untuk mensolusi harga. Oleh karenanya, Mentan Syahrul kembali dengan tegas menyatakan perlu dibangun kemitraan petani dengan industri supaya dapat memberi kepastian pasar dan pemanfaatan KUR, sehingga petani tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah.

"Perumusan sistem pemasaran produk menjadi hal yang mesti diperhatikan untuk bisa mengenalkan produk lokal. Komitmen Kementan terhadap kedelai sangat kuat. Pengembangan kedelai dikelola dengan model Korporasi Petani sehingga semua pelaku usaha mendapat manfaat dari program ini, petani memperoleh layanan sarana produksi dan modal, terlindungi asuransi dan ada kepastian pasar dan jaminan harganya." ucap Mentan.

Terkait hal itu Direktur PT. Dwitunggal Nusa Mandiri, Petrus Chandra, sebagai perusahaan Mitra Petani dengan fungsi offtaker turut hadir, menyambut hasil produksi dari petani dengan menyerap pembelian kedelai di Sulbar.

Luasan tanaman kedelai yang di panen di Kecamatan Wonomulyo pada musim kali ini dihasilkan dari kurang lebih luasan lahan sekitar 540 hektare, sedangkan Desa Bumiayu sendiri menghasilkan luasan panen sebanyak 190 Ha.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Polewali Mandar, H Hassani menyebutkan, pertanaman kedelai yang dipanen kali ini adalah hasil dari pertanaman yang dimulai pada akhir bulan Juli sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2020 lalu, dari varietas kedelai Argomulyo dan Anjasmoro.

"Benih yang digunakan merupakan bantuan pemerintah, mayoritas di sini menggunakan varietas anjasmoro. Beberapa petani memang menukar benihnya dengan Argomulyo, karena Argomulyo bijinya lebih besar dan umurnya lebih genjah," ungkap Hassani.

Pemanfaatan lahan setelah musim padi gadu yang dimaksimalkan dengan membuat pola menanam kedelai, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani Polman.

"Upaya yang kita lakukan adalah dengan melakukan sosialisasi dan mengikat kerjasama dengan perusahaan sebagai offtaker, yang dapat menjamin pembelian hasil kedele dgn harga Rp.7000/kg untuk calon benih dan Rp.6500/kg untuk komsumsi." terang Hassani lagi.

Pada kesempatan ini juga secara simbolis diberikan bantuan benih, alsintan, saprodi, dan lain lain dengan total program Kementerian Pertanian untuk Provinsi Sulawesi Barat senilai kurang lebih Rp. 44,05 milyar, sedangkan untuk Polman sendiri mendapatkan bantuan senilai Rp. 7,5 milyar lebih.

Hadir pada kesempatan tersebut, para eselon 1 Kementan berserta jajaran, Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Wakil Kajati Sulbar, Wakapolda Sulbar, para Pjs. Bupati dan segenap unsur Forkompimda Sulbar.

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…