Sabtu, 23 November 2024|Jakarta, Indonesia

Desember 2020, Tempe Aa Zaki Diekspor ke Jepang

Herry Barus

Senin, 09 November 2020 - 14:55 WIB

Penggagas FKDB Aa Zaki
Penggagas FKDB Aa Zaki
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Tempe yang dikenal sebagai makanan khas Indonesia sejak abad ke - 12 dengan kemasan ala kadarnya, kini tampil modern. Dikemas secara elegan dan diberi label. Adalah Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang getol mengemas produksi anak bangsa ini lebih elegan. FKDB pun menyematkan merek pada tempe itu dengan nama tempe super a - zaki.

Merek tersebut diambil dari nama penggagas FKDB, yakni Ayep Zaki yang karib dipanggil Aa Zaki. Aa Zaki tertarik untuk mengumpulkan para UMKM  pengrajin tempe dan melakukan pembinaan di bawah naungan FKDB. "Saya tertarik untuk melakukan pembinaan pada pengrajin tempe karena berawal dari rasa prihatin," katanya, Senin (9/11/2020)

Keprihatinan itu muncul, setelah mengetahui bagaimana pengrajin tempe harus survive dengan keuntungan yang tak besar. "Produksi tempe ini hanya membutuhkan modal kecil dan bisa dikelola banyak orang. Padat karya," jelasnya.

Ayep Zaki berkomitmen merangkul para pengrajin, untuk membuat tempe yang higienis tanpa kulit serta tanpa bahan tambahan lain,  sehat dan performance yang baik. Sehingga stigma masyarakat tentang rumah produksi tempe dari kesan kumuh kotor dan bau,  bisa berubah  dan selanjutnya akan ditingkatkan menjadi standar SNI.

Sebagai wujud keseriusan untuk membangun industri tempe yang modern,   Aa Zaki mendirikan pabrik tempe di Curug, Bogor, Jawa Barat yang diberi nama  Rumah Tempe A. Zaki. Juli 2020 lalu, pabrik ini diresmikan. Saat ini produknya sudah banyak beredar di kalangan masyarakat luas.

Aa Zaki berharap, adanya pabrik ini, akan mengubah image di masyarakat terhadap pabrik tempe, menjadi industri kecil rumahan yang modern, bersih, sehat dan halal. Setidaknya, tempat dan alat - alat produksi rumah tempe A Zaki, selain diproduksi menggunakan mesin pengolahan yang modern juga karyawannya sangat menjaga kebersihan.

Air yang digunakan untuk mengolah kedelai merupakan air bersih yang bersumber dari PDAM dan air sumur serta tidak menggunakan bahan artifisiial. Demikian pula dengan ruang produksi dan fermentasi tertata dengan layout yang baik, memperhatikan suhu dan kelembaban sebagaimana yang dipersyaratkan dalam industri kecil tempe rumahan.

Sementara bahan baku, dipilih dari kedelai yang berkualitas tinggi. Dari sisi estetika rumah tempe A Zaki juga sangat memperhatikan kemasan atau packaging sehingga kualitas dan kebersihan hasil produksinya dapat dijamin.Di saat pandemi Covid - 19 ini, para pekerjanya juga memperhatikan protokoler kesehatan dengan menggunakan masker, sarung tangan, penutup kepala dan menjaga jarak fisik.

Saat ini, FKDB tengah membina 74 pabrik tempe dari Aceh hingga Papua dengan kapasitas produksi 33 ton kacang kedelai perhari. Merambah ke berbagai daerah ini, menurut AA Zaki,  untuk membantu menyukseskan program pemerintah dalam peningkatan standar gizi nasional di seluruh wilayah Indonesia dengan menyediakan pilihan makanan yang bergizi tinggi dan bisa dijangkau oleh masyarakat.

Dari 74 pabrik tempe itu,  di pangkalan Bun kalimantan Tengah memproduksi 1.400 kg tempe perhari dan merupakan titik usaha  yang paling tinggi pencapaian produksi hingga saat ini. AA Zaki  yakin akan semakin banyak  permintaan,

Dan, di bulan Desember kelak, tempe Aa - Zaki akan diekspor ke Jepang. "Sudah ada permintaan dan kami sedang menjajakinya," cerita dia.

Menurut Ayep Zaki, pengembangan usaha tempe tersebut merupakan bentuk komitmen terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Usaha produksi tempe selain menjadi salah satu pilar ekonomi masyarakat yang mampu memberikan nilai tambah ekonomi dan mampu memberikan sumbangan yang signifikan dalam memperluas lapangan kerja, usaha produksi tempe juga dapat mendukung program pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat dengan pemenuhan standar gizi nasional.

Program peningkatan standarisasi gizi masyarakat oleh FKDB melalui usaha tempe ini sangat didukung oleh Forum Tempe Indonesia (FTI), Rumah Tempe Indonesia (RTI), USSEC (Perkumpulan Eksportir Kedelai Amerika). "Termasuk pemerintah melalui kementerian Koperasi dan Perindustrian," katanya.

Kedepannya AA Zaki berharap, FKDB makin gencar membina para UKM di bidang tempe,  selain itu juga bergerak di bidang on FARM, terutama pada budi daya tanaman padi dan kelak menanam kacang kedelai  dengan hasil yang sama baiknya dengan kacang kedelai import untuk menyuplai kebutuhan pabrik tempe.

"Jadi bukan hanya sektor produksi tempe yang akan kita genjot, sektor on FARM bahkan akan bergerak lagi, karena di sektor pertanian ini cakupan dan daya serap tenaga kerja cukup banyak," paparnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.