Mengerikan! Presiden Jokowi Sebut Lebih dari 30 Juta Orang di Asean Bakal Nganggur
Thepresidentpost.id - Jakarta - Presiden Republik Indonesia menjadi salah satu pembicara kunci dalam Pertemuan Asean Business and Investment Summit (ABIS) 2020 dengan mengusung tema “Digital Asean: Sustainable and Inclusive" yang dilaksanakan di Hanoi, Vietnam, Jumat.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menggarisbawahi krisis ekonomi hebat yang dialami dunia, termasuk negara - negara Asean, akibat pandemi Covid - 19.
"Lebih dari 30 juta orang di Asean terancam kehilangan pekerjaan, dan semua kalkulasi bisnis dan ekonomi harus dihitung ulang," kata Jokowi seperti dilansir keterangan resmi Kemenlu, Jakarta, Sabtu (14/11/2020).
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pentingnya optimisme, karena di tengah kesulitan terdapat kesempatan, salah satunya adalah percepatan perkembangan digitalisasi di berbagai bidang, di mana banyak aktivitas kerja, bisnis, dan pendidikan harus dilakukan secara virtual.
Potensi ekonomi digital Asean yang ditaksir mencapai USD200 miliar pada tahun 2025, baru dapat dipenuhi jika Asean mampu melakukan transformasi digital.
Presiden Jokowi juga melihat masih besarnya kesenjangan digital diantara negara - negara Asean.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Presiden RI menyampaikan tiga poin utama yang penting untuk didorong dalam pemanfaatan teknologi digital di Asean.
Pertama, revolusi digital yang inklusif. Presiden menekankan bahwa akses, keterjangkauan dan kapasitas merupakan 3 kunci utama agar demokratisasi digital dapat berjalan. Dalam kaitan ini, infrastruktur digital yang disertai pengembangan kapasitas SDM perlu untuk dipersiapkan secara matang
Kedua, perlunya Asean untuk menjadi pemain besar, dan bukan hanya pasar dalam ekonomi berbasis digital.
Presiden RI menyatakan bahwa ekonomi digital harus dapat membantu UMKM masuk dalam rantai pasok global, karena UMKM adalah tulang punggung ekonomi Asean (89 - 99% dari ekonomi Asean). Percepatan transformasi digital UMKM akan mendorong bangkitnya roda perkonomian kawasan.
Ketiga, penguatan sinergi guna menciptakan ekosistem digital yang kondusif. Dalam hal ini, Presiden mendorong penguatan kerja sama Kawasan untuk mengeliminasi hambatan perdagangan digital, membangun kepastian hukum, menciptakan sinergi regulasi perdagangan digital serta kolaborasi kemitraan antara Pemerintah dan Swasta untuk memperkuat konektivitas Kawasan.
Acara ini diselenggarakan Pemerintah Vietnam dan KADIN Vietnam dalam rangkaian KTT ke - 37 Asean. Hadir dalam acara itu lebih dari 350 orang peserta yang berasal dari kalangan pemimpin dunia usaha, perwakilan pemerintah dan organisasi internasional, baik di tempat acara maupun secara daring.
Selain Presiden RI, beberapa kepala negara lain tampil sebagai pembicara dalam acara ini antara lain Perdana Menteri Vietnam, Malaysia, Australia, Thailand serta Premier RRT.
Baca Juga
- Joint Statement of Brunei Darussalam, Indonesia, and Malaysia on the Occasion of 30th APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), San Francisco, United States…
- Marketing in Motion: Behind the Promotion Strategy Jakarta-Bandung Fast Train “Whoosh”
- Rare Earth Minerals Finds in India Likely to Inform Future Lithium Demand, Says Supply Chain Specialist
- Take the pressure off coding for your developers
- Proposal to Abolish Gubernatorial Position Needs In-Depth Study: President Jokowi
Komentar