Mengatasi Krisis Reputasi dan Image dengan Pendekatan Populer
Thepresidentpost.id - Jakarta - Apa yang harusnya dilakukan jika sebuah brand atau perusahaan menghadapi krisis komunikasi? Bagaimana juga cara merancangstrategi komunikasi efektif ketika sebuah perusahaan menghadapi konflik? Bagaimana juga relasi antara public relationsdan kerja jurnalistik dalam merespons krisis yang menerpa image maupun reputasi sebuah brand atau perusahaan?
Deretan pertanyaan itu sesungguhnya terangkum melalui buku terbaru berjudul CrisisPublic Relations. Buku yang ditulis oleh dua praktisi PR dan seorang jurnalisini menyuguhkan contoh kasus sekaligus pemecahan atas krisis komunikasi maupun public relations.
"Buku ini tidak sekadar menghadirkan teori - teori komunikasi saja tapi diperkuat dengan studi kasus yang sebagian besarnya berangkat dari pengalaman para penulisnya," kata Dr Firsan Nova, salah satu penulis CrisisPR ini, Kamis (10/12/2020)
Secara umum, buku setebal 428 halaman ini menghadirkan enam chapterdengan total 16 bab. Buku itu ditulis oleh Firsan Nova, Dian Agustine, Nuriman dan Mohammad Akbar. Firsan dan Dian merupakan praktisi PR yang telah banyak menangani berbagai persoalan krisis komunikasi.
Sementara Akbar adalah jurnalis dari media nasional yang juga pemegang gelar master di bidang ilmu komunikasi. Firsan mengatakan hadirnya buku ini menjadi semacam oase akademis untuk melihat krisis yang muncul dari pandemi Covid - 19.
"Bisa dibilang buku CrisisPRini menjadi salah satu buku rujukan berbahasa Indonesia paling lengkap yang membahas krisis, public relations, termasuk juga bagaimana solusi menghadapi krisis akibat pandemi seperti sekarang," ujarnya.
Sebagai salah satu srikandi penulis pada buku ini, Dian mengaku sangat tertantang untuk menuangkan pengalamannya melalui tulisan. Ia juga menyadari public relationsitu sangat identik dengan kerja wanita.
“Tapi justru pria yang mendominasiuntukterlibat langsung ketika menangani krisis PR pada sebuah perusahaan,terutama saatberhadapan langsung dengan khalayak di lapangan,” ujarnya.
Dian juga mengatakan kekuatan dari buku ini adalah menguliti secara detail hal - hal mendasar dari komunikasi publik, aktifitas public relations, strategi pemetaan isu, bagaimana menangani konflik hingga usaha melakukan proses engangementketika krisis terjadi. “Semuanya dilengkapi dengan contoh - contoh yang relatedan sudah terjadi di sekitar kita,” kata wanita yang sedang menjalankan pendidikan Doktor Ilmu Komunikasi ini.
Akbarjuga menambahkan kekuatan dari buku ini adalah narasi yang dihadirkan di dalam buku ini menggunakan pendekatan penulisan populer serta storytelling. Di dalam buku ini, ia juga memaparkan relasi yang terjadi antara kerja jurnalistik dan aktifitas mengembalikan reputasi serta imageyang terusik akibat krisis public relations.“Buku ini menjelaskan bagaimana sikap media dan public relationsharus saling berkolaborasi secara profesional untuk mengatasi krisis. Tanpa media maka upaya memulihkan krisis sangat sulit. Begitu juga,tanpa kehadiran profesional public relationsmaka krisis yang muncul tidak akan bisa diatasi,” jelas Akbar.
Buku CrisisPRyang terbit ini sesungguhnyamelengkapi dari buku berjudul sama yang ditulis oleh Firsan Nova pada 2009. Tambahan dalam edisi terbaru ini diantaranya membahas konflik, resolusi konflik, engangement dan pendapat mendalam dari para praktisi PR papan atas Indonesia.
Sejak terbit kali pertama pada 2009, buku ini telah di sitasi lebih dari 700 research paper yang dipublikasikan oleh jurnal ilmiah,baik nasional maupun internasional.Buku yang rencananya terbit pada 10 Desember 2020 ini juga mendapatkan 44 testimoni dari berbagai pihak. Mulai dari praktisi humas pemerintah, perusahaan swasta, akademisi, polisi, jurnalis hingga pebisnis papan atas Indonesia. Buku yang diterbitkan oleh Nexus ini merupakan kerjasama dengan NAGARUCommunication. Didukung olehAndaf Corporationsdan @2N_prnavigation.
Baca Juga
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
- Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- Electric Cars are Indonesian Automotive Industry’s Future, President Jokowi Says
Komentar