Jumat, 20 September 2024|Jakarta, Indonesia

Vaksinasi Sukses Jika Didukung 3M

Wiyanto

Minggu, 20 Desember 2020 - 08:30 WIB

Ilustrasi Masker
Ilustrasi Masker
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Pandemi COVID - 19 belum berakhir hingga saat ini. Pemerintah terus berupaya agar rantai penularan COVID - 19 bisa ditekan, salah satunya dengan merencanakan pengadaan vaksin COVID - 19. Akan tetapi tanpa dukungan masyarakat, program vaksinasi tentu tidak akan bisa berjalan lancar apalagi menekan penularan COVID - 19. Masyarakat perlu proaktif dengan cara terus disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M : Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak, bahkan sampai nanti vaksin sudah hadir.

dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH. Pakar Imunisasi menjelaskan, “Protokol kesehatan 3M ini berdasarkan penelitian dari WHO dan telah ditetapkan sebagai standar bagi semua negara. Jadi, kalau kita tidak melakukan apa - apa kemungkinan kita tertular COVID - 19 itu 100%, namun kalau kita mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, itu menurunkan risiko penularan hingga 35%. Kalau kita menggunakan masker biasa yang tiga lapis, akan mampu menurunkan risiko penularan hingga 45%, kalau kita menggunakan masker bedah yang warnanya hijau atau biru menurunkan risiko penularan hingga 70%, dan kalau kita menjaga jarak aman, akan menurunkan risiko penularan hingga 85%. Jadi yang berkerumun itu saya rasa keterlaluan sekali karena abai kepada dirinya sendiri dan orang di sekitarnya”, ujarnya pada acara Dialog Produktif, bertema “Siapkan Kedatangan Vaksin” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID - 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (03/12).

Pernyataan dr. Elizabeth juga didukung tenaga kesehatan lainnya yang kini tengah merawat pasien COVID - 19 seperti, Lia Gustina AMD.Kep, relawan tenaga kesehatan yang sudah bertugas sejak April di Rumah Sakit Darurat COVID - 19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. “Saya berharap kepada masyarakat, untuk tetap menjaga protokol Kesehatan 3M dan tidak berkerumun meski ada vaksin nantinya. Tetap mendukung kami yang ada di garda terdepan”, ujarnya.

Selain itu, dr. Elizabeth juga mengingatkan, “Kita semua harus sadar, kapasitas produksi vaksin tidak akan cukup untuk semua penduduk, sudah pasti vaksinasi nantinya akan bertahap. Sehingga 3M tadi harus tetap kita jalankan, bahkan setelah kita divaksinasi jangan merasa terlindungi 100%. Sehingga dengan begitu, masker dan hand sanitizer akan terus kita bawa sebagai budaya kita ke depannya”.

Terkait program vaksinasi nanti, tentu Pemerintah akan memberikan aturan mengenai yang akan bertugas memberikan vaksinasi dan siapa yang diberikan vaksin secara bertahap. “Tentu nantinya ada aturan kapan vaksinasinya, di mana, dan siapa. Tentu siapanya ini tidak semua orang, itu yang harus kita mengerti. Karena vaksin yang ada baru untuk kelompok tertentu, seperti misalnya yang diprioritaskan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu. Kenapa diutamakan tenaga kesahatan? Karena mereka yang menolong orang sakit, dan kalau tenaga kesehatan kita tertular, mereka bisa menularkan kepada orang lain, itu alasan yang harus bisa diterima”, ujar dr. Elizabeth.

Lia Gustina yang tentunya sebagai tenaga kesehatan kerap bertemu langsung dengan pasien COVID - 19, sangat mendukung pengadaan vaksin COVID - 19 oleh Pemerintah, “Mewakili teman - teman di Wisma Atlet ini, saya sangat mendukung dan berharap pandemi ini akan segera berakhir, dan untuk kebaikan rakyat Indonesia semua. Saya berharap agar segera diadakan vaksinasi agar kami juga tenaga kesehatan bisa terus menolong masyarakat yang terpapar COVID - 19. Lalu bagi masyarakat di luar sana mari kita bersama - sama memutus rantai penyebaran COVID - 19 ini dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak terutama dengan tidak berkerumun”, ujarnya.

“Saat vaksin belum ada, kita sangat bisa memutus rantai penularan COVID - 19, dengan tidak keluar rumah kalau tidak perlu sekali. Ini sudah terbukti di Thailand, sudah 5 bulan tidak ada penularan antar penduduk. Kasus COVID - 19 itu hanya berasal dari pendatang. Pendatang yang masuk Thailand di screening dan apabila positif, dikarantina dua minggu. Indonesia belum bisa melakukan hal tersebut, karena orangnya belum disiplin. Kalau semua bisa disiplin saya yakin Indonesia bisa seperti Thailand”, tutup dr. Elizabeth.

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…