Sabtu, 23 November 2024|Jakarta, Indonesia

PKS: Batalkan Kenaikan HET Pupuk Bersubsidi

Wiyanto

Minggu, 03 Januari 2021 - 20:07 WIB

Pupuk Bersubsidi Ilustrasi (ist)
Pupuk Bersubsidi Ilustrasi (ist)
A A A

Thepresidentpost.id - Semarang - Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 49 Tahun 2020 tertanggal 30 Desember 2020, telah menetapkan harga baru HET beberapa jenis pupuk bersubsidi sektor pertanian.

Ketua DPP PKS Bidang Petani dan Nelayan Riyono menyebut kenaikan HET pupuk bersubdisi adalah berita sedih buat petani nasional kita, ditengah kondisi Pandemi yang semakin gawat. Ia meminta agar pemerintah membatalkan HET pupuk bersubsidi.

"Pemerintah sangat tidak peduli dan mengerti nasib petani, kontribusi petani tidak dihargai. Pertumbuhan sektor pertanian yang positif di 2020 dikasih kado pahit kenaikan HET Pupuk bersubsidi," kata Riyono dalam keterangannya di Semarang, Ahad (3/1/2021).

Permentan 49/2020 mengatur HET Urea yang semula Rp. 1800, - per kilogram telah dinaikan Rp. 450, - sehingga jadi Rp. 2250, - per kilogram nya. SP - 36, yang semula HET nya. 2000, - per kilogram, kini naik Rp. 400, - sehingga menjadi Rp. 2400, - pet kiligram nya.

ZA yang asal nya Rp. 1400, - naik Rp. 300, - sehingga menjadi Rp. 1700, - per kilogram. Organik granul naik sebesar Rp. 300, - per kilogram, yang semula Rp. 500, - menjadi Rp. 800, - . Sedangkan NPK tidak mengalami kenaikan HET. HET nya tetap Rp. 2300, - per kilogram.

Menurut Riyono, kenaikan yang rata - rata diatas 30 persen membuat petani sangat terpukul dan bahkan akan menjerit karena akan semakin tidak terjangkau, serta semakin langka saat masa tanam tiba.

"Apa alasan pemerintah menaikan HET Pupuk bersubsidi ditengah kondisi Pandemi? Petani adalah kelompok rentan di pedesaan yang hidupnya sangat tergantung dengan hasil produksinya. Harusnya bukan dinaikan, tetapi diberi subsidi langsung ke petani," tambah Riyono.

Kebijakan yang nyaris tidak terdengar ini tentu membuat petani akan semakin susah, demo di pusat dan daerah diakhir 2020 nampaknya tidak membuka mata hati pemerintah.

"Batalkan Kenaikan HET Pupuk bersubsidi, kalau masih dijalankan akan mengancam produksi nasional dan bahkan kedaulatan pangan kita," tutup Riyono.

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…