Sabtu, 21 September 2024|Jakarta, Indonesia

20 Tahun Otonomi Lembata, Membangun Tanpa Sekat

Kormen Barus

Kamis, 08 Oktober 2020 - 22:59 WIB

Buku ini berisi koleksi 26 tulisan hasil refleksi kritis atas sejumlah isu dan aspek pembangunan di Lembata selama 20 tahun terakhir.
Buku ini berisi koleksi 26 tulisan hasil refleksi kritis atas sejumlah isu dan aspek pembangunan di Lembata selama 20 tahun terakhir.
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Sejumlah warga Lembata diaspora se - dunia, Kamis, (8/10/2020), meluncurkan buku berjudul - Membangun Tanpa Sekat - sebagai wujud kecintaan bersama Pemerintah Kabupaten Lembata dan masyarakat di tanah kelahiran, lewotana, leu awuq, untuk merayakan dan memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke - 21 Otonomi Lembata yang jatuh pada Senin, 12 Oktober 2020.

Buku tersebut berisi koleksi 26 tulisan hasil refleksi kritis atas sejumlah isu dan aspek pembangunan di Lembata selama 20 tahun terakhir. Ada sejumlah tema dalam buku tersebut seperti sejarah, kepemimpinan, prasarana dan sarana, pendidikan, kesehatan, pariwisata, kebudayaan, spiritualitas, filsafat dan epistemologi lokal.

“Para penulis adalah putera - puteri Lembata, yang menyebar di seluruh wilayah NTT dan manca negara. Mereka berasal dari beragam latar belakang pendidikan, pengalaman, dan profesi. Misalnya anggota DPR, rohaniwan, akademisi, pengacara, ASN, politisi, aktivis, guru, pekerja sosial, dan wartawan. Semua tulisan disajikan dengan bahasa yang lugas dan ringan sehingga mudah dibaca. Buku ini digagas Ansel Deri, seorang wartawan di Jakarta, dan Dr Justin L Wejak, dosen Kajian Indonesia di The University of Melbourne, Victoria, Australia,” ujar Ansel Deri, co - editor buku dari Ata Lembata, dalam keterangan tertulis yang diterima Thepresidentpost.id dari Jakarta, Kamis, (8/10/2020).

Ansel yang pernah menjadi tenaga ahli Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Irjen Pol (Purn) Drs Y. Jacki Uly MH di DPR RI, menambahkan, buku tersebut diberi sambutan sebagai pengantar oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilihan NTT 1 yang meliputi juga Lembata. Sedangkan, Prolog ditulis jurnalis senior asal Waibalun, Flores Timur, Stephie Kleden - Beetz dan epilognya ditulis Pastor Dr. Otto Gusti Madung SVD, Pimpinan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores.

Menurut Justin L Wejak, ide dan gagasan menerbitkan buku tersebut lahir dari diskusi lepas beberapa orang dalam WA Group Ata Lembata pada September 2019. Group itu lebih sekadar moting, tempat ngobrol ala kampung di jagat maya dan beranggotakan sejumlah warga asal Lembata yang tinggal di kampung halaman maupun di luar.

“Buku ini, selain merupakan hasil refleksi kritis para penulis, ia hadir sebagai ajakan bagi para pembaca untuk membuat refleksi tentang Lembata di masa dulu, kini dan seperti apa Lembata nanti di masa depan. Ini penting agar julukan tak enak saat ini sebagai ‘kabupaten tertinggal’ atau meminjam judul buku Pastor Steph Tupeng Witin SVD, ‘negeri kecil salah urus’, bukan label tetap sepanjang masa,” kata Justin, dosen kelahiran Baolangu, Kecamatan Nubatukan.

Justin menambahkan, pilihan judul buku bertolak dari pemikiran bahwa Lembata adalah kabupaten dengan potensi kekayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam melimpah yang mesti diberdayakan dan dikembangkan untuk kemajuan masyarakat dan daerah. Para pemimpin setiap berganti rezim mesti membangun Lembata secara holistik dan integratif berpijak pada potensi daerah tanpa terjebak dalam pragmatisme politik pembangunan. Semua stakeholders lokal perlu disatukan dalam satu visi yang sama demi memajukan Lembata tanpa terjerumus dalam sekat - sekat primordialisme geopolitik.

“Buku ini hadir sebagai kado kecil bagi pemerintah dan rakyat Lembata selama 20 tahun perjalanan Lembata menjadi daerah otonom, pada 12 Oktober 2020, memasuki usia ke - 21. Lembata resmi menjadi kabupaten otonom terlepas dari kabupaten induknya Flores Timur pada 12 Oktober 1999. Semoga melalui buku ini putra - putri Lembata baik yang tinggal di kampung maupun di luar tetap setia mencintai Lembata dengan caranya masing - masing sekecil apapun,” kata Justin, kolumnis harian The Jakarta Post, Ucanews, dan Canberra Times.

Sedangkan Ansel, co - editor sekaligus admin grup Ata Lembata, menambahkan, buku -Membangun Tanpa Sekat - terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisi sejumlah tulisan antara lain, Lembata dan Kepemimpinan Melayani, Memanen Buah Otonom, Dua Puluh Tahun Otonomi Lembata, Wajah Lembata yang Perlu Dipoles, Pembelajaran Berbasis Motivasi, Guru Terima Kasih, Jokowi, Guru dan Lembata, dan Berguru Kearifan Tempo Doeloe

Bagian kedua buku berisi artikel - artikel antara lain Kekuatan Budaya Lembata, Spiritualitas Ata Lembata, Pariwisata dan Kearifan Lokal, Selamat Datang Desa Budaya Leuwayang, Filosofi Tenun Tradisional, Lamalera dalam Konstruksi Konservasi, Politik yang Jauh dari Rakyat, dan Korupsi Awololong.

Sedangkan bagian ketiga meliputi delapan artikel yaitu Ketakutan Momok Pembangunan, Menelisik Tambang Emas di Lembata, Mengabdi Rakyat, Nasionalisme: Sebuah Pembaharuan Etis, Lembata yang Remaja, Balita yang Terancam ISPA dan Bahaya Rokok, Mengapa Orang Lembata Merantau, dan Sastra sebagai Sebuah Refleksi Kehidupan Manusia.

“Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Ikan Paus Jakarta, ia hadir sebagai bentuk mini mencintai Lembata, tanah leluhur. Sekaligus bentuk tanggungjawab kepada para pejuang dan perintis sejarah perjuangan Lembata menjadi kabupaten otonom. Setelah perjuangan mencapai garis finish mengantar Lembata menjadi daerah otonom sejak 21 tahun lalu, kini saatnya semua elemen masyarakat berperan aktif dengan caranya masing - masing membangun Lembata tanpa sekat - sekat primordialisme kepentingan geopolitik. Buku ini bisa menjadi bahan bacaan masyarakat sekaligus mendukung gerakan literasi yang dicanangkan pemerintah,” kata Ansel Deri.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.