Jumat, 22 November 2024|Jakarta, Indonesia

Ekonom Indef Nilai Pemerintah Terlalu Optimistis

Kormen Barus

Kamis, 07 Januari 2021 - 20:23 WIB

Didik Junaidi Rachbini
Didik Junaidi Rachbini
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Berdasarkan Undang - Undang (UU) 9/2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pertumbuhan ekonomi dipatok 5 persen. Vaksinasi dan Indonesia telah melewati titik terendah konsumsi jadi pemicunya.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi membaik seiring dengan kemampuan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid - 19. Dengan pertumbuhan negatif pada 2020, tahun ini negara menargetkan ekonomi positif.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik Junaidi Rachbini, seperti melansir bisnis.com, Kamis (7/1/2021), mengatakan bahwa dia bersama tim berdasarkan laporan catatan awal tahun 2021 menilai pemerintah terlalu optimistis

“Perkiraan pertumbuhan ini tidak berdasar pada fakta yang sebenarnya dari perkembangan Covid - 19 yang buruk dan kapasitas kebijakan pemerintah yang rendah,” katanya berdasarkan laporan yang diterima Bisnis, Kamis (7/1/2021).

Didik menjelaskan bahwa Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya sebesar 3 persen. Ini bisa berubah kecuali ada perubahan kebijakan yang pebih baik dalam mengatasi pandemi.

Ada berbagai alasan Indef memproyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih realistis. Dari sisi masyarakat, belanja domestik kelas menangah sebagai motor penggerak ekonomi belum maksimal karena kasus harian Covid - 19 belum mereda, bahkan memburuk.

Dari sisi pemerintah, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) menyerap anggaran yang besar tetapi efektivitas dan penyerapannya tidak maksimal. Bahkan terjebak dalam kasus korupsi yang buruk.

Di sisi lain belanja kesehatan dan belanja sosial justru diturunkan tahun 2021. Ini membuat permintaan domestik terkendala oleh efektivitas program kesehatan dan belanja pemerintah di sektor tersebut.

“Kemudian kredit perbankan masih lemah sekaligus sebagai indikasi pertumbuhan rendah. Terakhir, vaksinasi sudah mulai tetapi masih terbatas dampaknya tidak pada tahun 2021,” jelasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…