Jumat, 20 September 2024|Jakarta, Indonesia

Bangun Model Baru Industri, Indonesia-Tiongkok Tandatangani Kerjasama Proyek  'Two Countries Twin Park'

Hariyanto

Kamis, 14 Januari 2021 - 11:32 WIB

Indonesia-Tiongkok Tandatangani Kerjasama Proyek 'Two Countries Twin Park'
Indonesia-Tiongkok Tandatangani Kerjasama Proyek 'Two Countries Twin Park'
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjalin kerja sama proyek “Two Countries Twin Park” yang ditandatangani di Parapat, Sumatera Utara pada Selasa (12/1/2021) lalu. Penandatanganan kerja sama ini di saksikan langsung oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi.

Kerja sama ini bertujuan untuk membangun model baru industri antara Indonesia dan Tiongkok, membentuk dasar yang efisien bagi investasi dan perdagangan dua arah, serta memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Terkait bidang tersebut, Menko Luhut menyatakan, kedua negara dalam hal ini Indonesia - RRT mampu membuka diri untuk membangun rumah sakit internasional agar tercipta kerja sama yang lebih mumpuni antara rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan teknologi antarnegara.

Dalam hal riset, Menko Luhut juga mengundang perguruan tinggi Tiongkok melakukan kerjasama riset di bidang herbal.  Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura. 

Bukan tanpa alasan, wilayah ini dibangun karena Indonesia memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar dan setiap tahunnya, 40 persen penduduk Indonesia mengandalkan obat herbal untuk menjaga kesehatannya. Di lokasi ini akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.

“Selain itu, di tengah pandemi ini, saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung wallet, perikanan, buah tropis, dan batu bara,” jelas Menko Luhut.

Selain itu, Menko Luhut juga membahas pentingnya kerja sama pengembangan industrial park. Kedua negara akan mengimplementasikan kerja sama bertajuk “Two Countries Twin Park” yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian yang melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang. 

Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan RRT. Pada masa mendatang, perusahaan asal RRT juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

“Investasi Tiongkok di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B). Selain itu, proyek kereta api cepat Jakarta - Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta - Bandung - Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut”, ujar Menko Luhut.

Untuk mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, investor RRT diminta turut  mengembangkan SDM lokal, mulai dari memberikan pelatihan vokasi untuk 11 bidang, seperti terkait Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data, Electric Vehicle, dan manufaktur baterai. 

Tiongkok juga telah berkomitmen untuk mendirikan politeknik industri dan pemerintah RRT merencakan untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari pelajar Indonesia, ditambah dengan pertukaran tenaga pengajar dan magang kerja.

Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Pendidikan, dan Industri di Indonesia. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan Tiongkok sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan. “Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini,” pungkas Menko Luhut.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.