Sabtu, 21 September 2024|Jakarta, Indonesia

Kecewa Atas Sikap Jokowi, BEM SI Ancam Tak Akan Berhenti Unjuk Rasa Sampai UU Cipta Kerja Dicabut

Ridwan

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 17:15 WIB

Demo BEM SI (foto CNNIndonesia.com)
Demo BEM SI (foto CNNIndonesia.com)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Ancaman itu disampaikan karena perwakilan BEM SI kecewa dengan respons Presiden Joko Widodo.

Mahasiswa kecewa karena Jokowi lebih memilih kunjungan kerja dibandingkan menemui rakyat. Bahkan massa aksi dihadapkan dengan aparat kepolisian yang tak segan melakukan tindakan represif.

"Kami BEM SI menegaskan bahwa eskalasi gerakan yang akan dibangun tidak hanya terbatas kemarin saja, tapi narasi perjuangan penolakan akan terus kami gaungkan sampai UU Cipta Kerja dicabut," kata Koordinator BEM SI Remy Hastian lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (10/10).

Remy belum mau menyebut jadwal dan sekala aksi unjuk rasa lanjutan. Namun ia memastikan tak akan menuruti imbauan Jokowi dengan menempuh jalur uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

Dia menjelaskan aksi besar - besaran tak hanya memprotes materi dalam undang - undang. Namun, Remy menegaskan, rakyat bergerak karena ketidakbenaran perilaku pemerintah dan DPR mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang cacat formil.

"Meminta rakyat untuk melakukan uji materi ke MK di tengah nyatanya penolakan dari berbagai elemen adalah sebuah bukti bahwa Presiden tidak mengakomodir kepentingan rakyat, melainkan hanya memuluskan kepentingan sebagian pihak yang diuntungkan oleh UU tersebut," tandasnya.

Remy berkata mahasiswa dan elemen masyarakat lain meminta Jokowi segera mencabut undang - undang tersebut. Sebab, sikap rakyat sudah jelas tak menginginkan keberadaan undang - undang itu.

"Dengan adanya penolakan dengan dibuktikan adanya aksi unjuk rasa besar - besaran di seluruh wilayah Indonesia, seharusnya Presiden mengambil sikap dengan membatalkan UU Cipta Kerja karena ia memiliki kewenangan besar dalam hal tersebut," ujar Remy.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa digelar rakyat di sejumlah daerah setelah pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Senin (5/10). Di DKI Jakarta, aksi besar - besaran dihelat pada Kamis (8/10).

Massa berkumpul di sejumlah titik sekitar Istana Kepresidenan, yaitu Harmoni, Gambir, Tugu Tani, MH Thamrin, dan Patung Arjunawiwaha. Saat rakyat ingin menyampaikan aspirasi, Jokowi justru melakukan perjalanan dinas. Aksi berujung bentrok setelah aparat kepolisian melancarkan tindakan represif.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.