Sabtu, 23 November 2024|Jakarta, Indonesia

Penggunan Alsintan Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Wiyanto

Selasa, 20 Oktober 2020 - 07:12 WIB

Petani sedang menggunakan alat mesin pertanian di sawah
Petani sedang menggunakan alat mesin pertanian di sawah
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) telah masif menerapkan berbagai langkah terobosan guna peningkatan produktivitas pangan pokok dengan menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) mekanisasi pertanian khususnya. Langkah ini juga menjadi upaya nyata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania mengatakan gerakan mekanisasi panen pertanian yang telah dijalankan Kementan dengan menggunakan alsintan combine harvester sangat membantu pembangunan pertanian dan petani itu sendiri di Kabupaten Bandung. Terbukti, combine harvester dapat menekan kehilangan hasil panen yang cukup signifikan dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh para petani.

"Panen dengan cara konvensional memerlukan waktu yang agak lama, losis rata - rata mencapai 8 persen. Sekarang ini dengan mekanisasi panen pertanian menggunakan alsintan combine harvester tersebut bisa menekan kehilangan hasil panen sampai 6 persen, sehingga kehilangan hasil semakin sedikit, yaitu sekitar 2 persen,"ujarnya saat melaksanakan kegiatan panen dan sosialisasi alsintan combine harvester di Desa Bojongemas, Senin (19/10/20).

Ina menambahkan sebelum menggunakan alsintan produksi rata - rata sebesar 6,3 ton per hektar (ha) namun dengan menggunakan combine harvester hasil panen pun meningkat. Selain itu, panen dengan menggunakan alsintan menjadi solusi untuk sulitnya mendapatkan tenaga kerja panen pada saat panen raya namun tetap tak mematikan peluang untuk tenaga kerja panen.

"Dengan penggunaan alat panen ini masalah tenaga kerja yang semakin sulit juga dapat teratasi dan pelaksanaan panen dapat lebih cepat. Bahkan penggunaan alsintan ini bisa mengantisipasi disaat masa panen serentak, sehingga tak mengalami kekurangan tenaga kerja," katanya.

Ina mengungkapkan para petani Desa Bojongemas Kecamatan Solokanjeruk melaksanakan panen dengan luas 480 ha kini menggunakan combine harvester besar yang dibeli secara swadaya. Sebelumnya, para petani juga menggunakan power tresher, combine kecil namun menurut Ina, hasilnya masih kurang optimal.

"Dengan combine besar ini panen lebih efektif dan efisien terutama dari segi  waktu panen dapat lebih cepat karna 1 hektar lahan dapat diselesaikan selama 2 jam selain itu gabah tidak berceceran sehingga losis hanya 2 persen dan tidak perlu dilakukan lagi pembersihan gabah dalam karung," ucap Ina.

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan optimalisasi alat mesin pertanian (alsintan) merupakan langkah dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian Indonesia, terutama mewujudkan ketahanan pangan. Mekanisasi pertanian modern seperti combine harvester mampu meningkatkan produksi padi di tahun - tahun mendatang.

“Dengan teknologi, saya berharap, tidak ada penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada, supaya produksi bisa meningkat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekspor," tutur SYL.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa saat ini pertanian berbasis teknologi telah terapkan di berbagai daerah. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan efisiensi, produktivitas dan nilai tambah dan akhirnya meningkatkan perekonomian bangsa.

"Dalam mewujudkan komitmen membangunan ketahanan pangan nasional. Peningkatan produksi pangan strategis salah satunya padi dilakukan dengan menerapkan konsep pertanian yang maju, mandiri dan modern. Penggunaan combine harvester ini selain menghilangkan losses, juga mempercepat petani dalam olah tanah dan tanam," ucapnya.

Suwandi menambahkan Kementan pun tak hanya mendorong mekanisasi pertanian, namun juga didorong dengan memfasilitasi petani dengan dana kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan. Ke depannya, petani dapat secara maju, mandiri dan modern dalam memenuhi kebutuhannya dalam peningkatan produksi pangan.

"Kementan bersama pihak Bank memudahkan petani peroleh modal sehingga usaha pertanian semakin mudah dan mandiri. Percepatan olah tanah pada lahan tadah hujan, lahan kering dan sawah di lokasi yang sudah siap airnya menjadi sesuatu yang mudah dilalukan," tandas Suwandi.

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…