Sabtu, 23 November 2024|Jakarta, Indonesia

Protokol ke-7 Jasa Keuangan ASEAN Disahkan, Menkeu Optimistis Industri Asuransi Umum Syariah Bakal Bertenaga

Candra Mata

Kamis, 08 Oktober 2020 - 06:46 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (foto Tempo)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (foto Tempo)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta, Protokol ke - 7 Jasa Keuangan ASEAN Framework Agrement on Services (AFAS) telah disahkan di DPR tanggal 5 Oktober 2020 yang lalu. Perjanjian ini disebut - sebut akan memberikan manfaat bagi Indonesia melalui jalur investasi. 

Investasi yang masuk nantinya diharapkan dapat berkontribusi mengembangkan pasar industri asuransi umum syariah dalam negeri. 

Ada tiga manfaat yang diyakini Pemerintah dari perjanjian tersebut, yakni pertama, meningkatkan akumulasi modal industri keuangan syariah untuk dapat mengembangkan teknologi dan jaringan operasi. 

Kedua, mendorong alih pengetahuan dan teknologi sehingga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan inovasi produk asuransi umum syariah. 

Ketiga, memberikan pilihan produk yang lebih beragam kepada konsumen dengan biaya yang lebih efisien (kompetitif), serta keempat, memperluas kapasitas industri asuransi dalam menyediakan proteksi dan meningkatkan kontribusi industri asuransi dalam upaya pendalaman pasar keuangan. 

Selain itu, terbukanya kesempatan penyedia jasa keuangan Indonesia untuk mengakses industri jasa keuangan negara mitra juga merupakan hal yang dapat dimanfaatkan dari pengesahan Protokol Ke - 7 AFAS ini.

"Melalui komitmen yang disampaikan pada Protokol Ke - 7 Jasa Keuangan AFAS, Indonesia berupaya mengundang pelaku asuransi umum syariah di ASEAN, untuk membentuk kemitraan dengan pelaku domestik. Kehadiran penyedia jasa asuransi tersebut diharapkan meningkatkan ketersediaan modal, menghadirkan kompetisi yang sehat, dan mendorong ketersediaan produk asuransi umum syariah di pasar Indonesia, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian nasional,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir redaksi Thepresidentpost.id pda Kamis (8/10).

Menurutnya, penerapan komitmen AFAS ini diharapkan juga mendorong terwujudnya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dalam kaitan ini, negara anggota ASEAN dapat saling memperluas akses pasar jasa keuangannya sehingga terwujud aliran jasa keuangan dan investasi yang lebih lancar di kawasan ASEAN. 

Pengesahan Protokol Paket Komitmen Ketujuh Jasa Keuangan AFAS ini juga disebut Sri Mulyani akan memberikan kepastian hukum kepada negara anggota ASEAN untuk mengimplementasikan komitmen dalam kerja sama ekonomi dan keuangan di kawasan.

“Kehadiran penyedia jasa asuransi umum syariah ASEAN akan meningkatkan akumulasi modal industri asuransi dalam negeri, membawa pengetahuan baru, dan menghadirkan kompetisi sehat yang akan mendorong terciptanya daya saing pelaku domestik. Hal ini juga akan meningkatkan ketersediaan dan kualitas produk asuransi umum syariah, dan premi kontribusi yang lebih murah,” jelas Menkeu.

Implementasi Komitmen Protokol ke - 7 Jasa Keuangan AFAS juga sesuai dengan program spin - off unit usaha asuransi syariah. Dengan spin - off tersebut, diharapkan perusahaan syariah dapat menjadi lebih mandiri dan beroperasi dengan lebih efektif.

“Namun, spin - off membutuhkan modal yang besar, yang seringkali menjadi salah satu hambatan utama bagi perusahaan dalam negeri. Untuk itu, kehadiran investor dari negara ASEAN melalui implementasi Protokol ke - 7 AFAS, dapat menjadi salah satu solusi untuk menyediakan sumber modal tambahan dalam rangka mendukung pelaksanaan spin - off unit usaha syariah perusahaan asuransi umum di Indonesia,” ujar Menkeu Sri Mulyani.

Ditegaskannya, pengesahan ini merupakan langkah penting untuk sektor jasa keuangan Indonesia. Hal ini disebutnya juga sebagai upaya membangun sinergi yang produktif di kawasan ASEAN ketika sama - sama sedang mengalami pandemi Covid - 19. 

"Pemerintah akan selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan legislatif maupun pelaku industri jasa keuangan sehingga dapat memperoleh manfaat optimal dari kerja sama internasional di sektor jasa keuangan. Di sisi lain, Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan akan berupaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi di Indonesia," tandasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

Business 21/02/2024 08:16 WIB

Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024

PT Jababeka Tbk (KIJA) is targeting pre-sales revenue or marketing sales of IDR 2.5 trillion in 2024. According to the information disclosure of the Indonesia Stock Exchange on Tuesday (13/2), IDR 1,150…